KOMPAS.com - PT XL Axiata Tbk memastikan bakal menyelesaikan penjualan menara telekomunikasi atau base transciever station
(BTS) miliknya pada semester dua tahun ini. Operator seluler ini sudah
mengantongi beberapa nama perusahaan menara yang sudah melakukan
penawaran.
Turina Farouk, Vice President Corporate Communication XL Axiata mengatakan, para penawar (bidder)
tersebut telah mengajukan proposal penawaran kepada pihak XL. Hanya
saja, Turina masih enggan memberitahu siapa saja para penawar ini.
"Belum final tendernya, jadi belum bisa disebutkan siapa saja bidder yang ikut. Mohon maaf ya," kata Turina seperti dikutip Kontan, Minggu (28/9/2014).
Pihaknya
juga masih belum bisa memberitahukan berapa banyak jumlah menara yang
dilepas dan berapa banyak nilainya. Sebelumnya hanya ditegaskan bahwa
menara yang dilepas adalah menara XL, bukan menara Axis yang diakusisi
XL. "Jumlah menara belum fixed. Tapi semester dua ini diharapkan bisa selesai (lelang menara XL)," katanya lebih lanjut.
Secara
terpisah, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Solusi
Tunas Pratama Tbk (SUPR), dua perusahaan menara itu mengaku telah
mengajukan penawaran kepada XL.
Direktur Utama Tower Bersama
Herman Setya Budi bilang, pihaknya masih menunggu pengumuman dari XL.
"Kami sudah ajukan proposal penawaran. Sekarang menunggu dan mengikuti
saja timeline dari XL," ujarnya.
Sayang, Herman juga
enggan membocorkan apa saja proses yang telah dilaluinya sejak dibukanya
lelang tersebut pada Juli lalu hingga kini. Dia juga belum mau
mengungkap berapa jumlah menara dan nilai penawaran dari pihaknya.
Senada
dengan Herman, Sekretaris Perusahaan Solusi Tunas Pratama Juliawati
Gunawan pun enggan bercerita tentang lelang ini. "Kami sangat berminat
sekali ikut lelang ini," kata Juliawati melalui pesan singkat, Minggu
(28/9).
Berdasar catatan Kontan, PT Tower Bersama telah siap
dengan berbagai instrumen pendanaan untuk proses akusisi ini.
Pertama, PT Tower Bersama punya fasilitas debt program yang belum
ditarik senilai 1 miliar dollar AS. Kedua, niatan untuk penawaran umum
berkelanjutan (PUB) tahap II senilai Rp 500 miliar-Rp 1 triliun. Ketiga,
rencana penerbitan obligasi global sebesar 500 juta dollar AS.
Informasi
saja, penjualan menara XL ini dilakukan untuk membayar utang perusahaan
ini. Berdasar laporan keuangan XL semester I-2014, kinerja XL merugi Rp
482,52 miliar. Kerugian ini lantaran adanya beban bunga pinjaman
pembayaran Axis tumbuh 23,25% jadi Rp 11,13 triliun. Sementara,
pendapatannya tumbuh 12,14% menjadi Rp 11,54 triliun. (Merlinda
Riska/Kontan)
No comments:
Post a Comment